
لبسم الله الرحمن الرحيم
،ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺑﻌﺪ
Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah.
Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadan, paling lambat sebelum selesai menunaikan Shalat Idul Fitri.
Besarnya zakat Fitrah adalah 1 sha’ yaitu 2176 gram atau 2,2 Kg beras atau bahan makanan pokok.
Dalam prakteknya jumlah ini digenapkan menjadi 2,5 Kg beras, karena untuk kehati-hatian. Hal ini diperbolehkan oleh para ulama.
Mustahiq (Penerima Zakat)
Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat ( mustahiq ) baik zakat fitrah atau zakat harta, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT :
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana..”
(QS. At-taubah : 60)
Delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai ayat di atas adalah :
1. Orang Fakir :
Orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang Miskin :
Orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus Zakat (Amil) :
Orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf :
Orang non-muslim yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan Budak (Hamba Sahaya) :
6. Orang yang berhutang (Gharimin) :
Orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.
Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Orang yang berjuang di jalan Allah (Fi Sabilillah) :
Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin.
Di antara mufassirin ada yang berpendapat bahwa fi sabilillah itu mancakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan (Ibnu Sabil) yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Lafadz Niat Zakat Fitrah
1. Niat zakat Fitrah untuk diri sendiri.
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَالْفِطْرِ عَنْ نَفْسِىْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATALFITHRI ‘ANNAFSII FARDHAN LILLAHI TA’AALAA.."
"Saya niat mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, Fardhu karena Allah Ta’ala.."
2. Niat zakat Fitrah untuk Istri
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَالْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATALFITHRI ‘AN ZAUJATII FARDHAN LILLAHI TA’AALAA.."
"Saya niat mengeluarkan zakat fitrah atas istri saya, Fardhu karena Allah Ta’ala.."
3. Niat zakat Fitrah untuk anak laki-laki atau perempuan
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَالْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ… /بِنْتِيْ… فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATALFITHRI ‘AN WALADII… / BINTII… FARDHAN LILLAHI TA’AALAA.."
"Saya niat mengeluarkan zakat fitrah atas anak laki-laki saya.. (sebut namanya) / anak perempuan saya.. (sebut namanya), Fardhu karena Allah Ta’ala.."
4. Niat zakat Fitrah untuk orang yang ia wakili
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَالْفِطْرِ عَنْ (…..) فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATALFITHRI ‘AN (……) FARDHAN LILLAHITA’AALAA.."
"Saya niat mengeluarkan zakat fitrah atas…(sebut nama orangnya), Fardhu karena Allah Ta’ala.."
Artikel Terkait: