
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Pada dasarnya, Allah Ta’ala wajibkan berpuasa atas semua kaum muslimin dgn dikerjakan langsung di bulan Ramadhan itu juga ataupun qadha’. Mengerjakaannya di bulan Ramadhan secara langsung bagi mereka yg tidak ada udzur seperti sakit. Bagi mereka yang memiliki udzur dan ada kemungkinan udzurnya hilang sesudah Ramadhan- maka puasa dikerjakan dgn cara qadha’.
Di sana ada kaum muslimin yg sudah tak mampu lagi berpuasa seperti orang tua renta dan orang sakit yg tak ada harapan sembuh, Allah telah beri keringanan atas mereka dgn memberi makan orang miskin sbg ganti puasanya.
Ini didasarkan kpd firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.”
(QS. Al-Baqarah: 184)
Abdullah bin Abbas Radhiyallahu'Anhu berkata, “Ayat ini tidak mansukh hukumnya, yang dimaksudkan adalah pria atau wanita yg berusia lanjut yg tidak mampu berpuasa maka mereka berdua memberi makan satu orang miskin atas satu hari yg ditinggalkan.” (HR. Al-Bukkhari)
Orang sakit yang tak bisa diharapkan kesembuhannya menempati hukum orang tua renta, maka ia memberi satu orang miskin sbg ganti satu hari puasa yg ditinggalkannya. (Lihat Al-Mughni:4/396, Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, Syaikh Shalih Al-Fauzan: 390).
Dari sini juga disimpulkan bahwa fidyah hanya diberikan kpd fakir miskin seperti zakat fitrah.
Kadar FidyahPara ulama berselisih pendapat ukuran/kadar fidyah menjadi 3 pendapat:
Pertama : Sebagian ulama berpendapat ½ sha’ atau 2 mud (karena 1 sha’ adalah 4 mud) yang kira-kira ½ sha’ beratnya 1,5 kg dari makanan pokok.
Kedua : Sebagian yg lain berpendapat 1 mud dari makanan, yaitu kira-kira 750 gram menurut madzhab Malikiyah & Syafi’iyah sebagaimana diriwayatkan dlm atsar Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu.
Dari Malik, dari Nafi’, bahwa Ibnu Umar pernah ditanya tentang seorang wanita hamil yg tdk berpuasa karena kuatir tentang anaknya beliau menjawab, “Dia boleh berbuka dan memberi makan setiap harinya satu orang miskin satu mud dari gandum.” (Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalm Sunannya (4/230) dari jalannya Imam Syafi’e dengan sanad yg shahih)
Ketiga : Sebagian ulama lain berpendapat mengeluarkan satu porsi makanan yg masak beserta lauk pauknya, ini adalah pendapat Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhudimana ketika beliau usia lanjut memberi makan 30 fakir miskin dgn roti dan daging.
Jumhur ulama mewajibkan utk dikeluarkan makanan berdasarkan nas Al-Qur’an diatas, namun madzhab Hanafiyah membolehkan membayarkan nilainya.
Lebih baik mengambil pendapat jumhur ulama, kecuali jika mengeluarkan sejumlah nilainya lebih mendatangkan maslahat maka tidak mengapa.
Telah disebutkan dalam fatwa Lajnah Daimah (10/198) : ”Kapan saja dokter memutuskan bahwa penyakit yg diderita seseorang yg karenanya tdk berpuasa tdk bisa diharapkan kesembuhannya, maka dia boleh tdk berpuasa & wajib memberi makan setiap harinya satu orang miskin sejumlah setengah sha’ dari makanan pokok suatu negeri seperti kurma atau yg lainya, jika telah memberi makan seorang miskin sejumlah hari-hari yg ditinggalkan maka itu telah mencukupi, adapun uang maka tidak mencukupinya.”
Dan fidyah boleh dikeluarkan sekaligus dari awal bulan atau akhir bulan atau setiap hari yg ia tak berpuasa padanya.
Boleh juga dgn membuat makanan lalu mengundang atau dikirimkan kpd fakir miskin sebagaimana yg dilakukan oleh sahabat Anas bin Malik Radhiallahu ’Anhu:
أنه ضعف عن الصيام عاما فصنع جفنة ثريد ودعا ثلاثين مسكينا وأشبعهم
“Bahwa beliau tidak mampu berpuasa selama setahun lalu beliau membuat satu nampan besar bubur dan mengundang tiga puluh orang miskin dan mengenyangkan mereka. (HR. Ad-Daruquthni (2/207/16) dan dishahihkan sanadnya oleh Syeikh Al-Albani dalam kitab Irwa’ (4/21).”
Dari perbedaan ulama diatas kadar fidyah paling sedikit adalah 1 mud, tapi yg paling utama atau lebih berhati-hati kita mengeluarkan ½ sha' atau memberi satu porsi makanan masak kpd setiap miskin.
Cara Membayar FidyahFidyah diberikan kpd fakir miskin sesuai jumlah hari yg ditinggalkan, yakni satu fidyah untuk satu hari utk satu miskin. Misalnya kita meninggalkan puasa 30 hari maka kita cukup membayar 30 porsi makanan kepada 30 orang miskin saja.
Adapun memberikan seluruh fidyah kpd satu miskin saja, maka sebagian fuqaha melarangnya karena tidak sesuai dengan nas-nas diatas, namun Imam Nawawi rahimahullah dlm kitab Al-Majmu’ membolehkannya.
Wallahu Ta’ala A’lam.